Rabu, 28 Januari 2009

Sifat Asam dan Sifat Basa

Asam dan Basa merupakan zat kimia yang banyak terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana kita membedakan suatu larutan apakah bersifat asam atau basa ?
Salah satu cara untuk membedakan sifat larutan tersebut dengan menggunakan indikator ( penunjuk ). Indikator adalah bahan yang berubah warna sesuai dengan lingkungan yang baru.
Jenis - jenis indikator seperti : indikator universal, lakmus merah dan lakmus biru,dan indikator alam.
Pengujian dengan indikator lakmus merah dan lakmus biru :
Asam : lakmus merah tetap merah, lakmus biru jadi merah
Basa : lakmus merah jadi biru, lakmus biru tetap biru
Netral : lakmus merah tetap merah, lakmus biru tetap biru
Pada pengujian larutan dengan menggunakan lakmus merah dan lakmus biru diperoleh data sebagai berikut :
Larutan asam : HCl, H2SO4, HCH3COO
Larutan basa : NaOH, KOH, Ca(OH)2
Larutan Netral : NaCl, C2H6O, C6H12O11
Beberapa sifat lain yang digunakan untuk mengenal asam dan basa :
Sifat - sifat asam :
1. berbau khas menyengat
2. rasanya asam
3. larut dalam air
4. bereaksi dengan basa membentuk garam
5. merupakan larutan elektrolit
6. memiliki ion H+ ( lihat materi elektrolit )
7. korosif / merusak
Sifat - sifat basa :
1. rasanya pahit
2. menempel di kulit licin dan berlendir
3. larut dalam air
4. bereaksi dengan asam membentuk garam
5. merupakan larutan elektrolit
6. memiliki ion OH- ( lihat materi elektrolit )
7. panas ( kaostik basa )
Kekuatan suatu asam dan basa di dalam pelarut air juga ditentukan oleh banyaknya ion H+ dan ion OH-. Semakin banyak ion H+ larutan bersifat asam. Semakin banyak ion OH- larutan semakin basa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar